1. Pendahuluan [kembali]
Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, Voltage & Current Divider, serta metode analisis Mesh, Nodal, dan Teorema Thevenin adalah konsep dasar dalam bidang teknik elektronika dan listrik yang digunakan untuk menganalisis dan merancang rangkaian listrik.
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi dalam sebuah rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir melalui suatu konduktor (seperti kawat) antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik, berbanding lurus dengan tegangan listrik di antara kedua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan konduktor tersebut. Rumus matematisnya adalah V = I x R, di mana V adalah tegangan (Volt), I adalah arus (Ampere), dan R adalah hambatan (Ohm).
Hukum Kirchoff, terdiri dari Hukum Arus Kirchoff dan Hukum Tegangan Kirchoff, digunakan untuk menganalisis aliran arus dan tegangan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchoff terdiri dari dua hukum utama, yaitu Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchoff) dan Hukum Kirchoff II (Hukum Tegangan Kirchoff). Hukum Arus Kirchoff menyatakan bahwa total arus yang masuk ke suatu simpul (node) dalam suatu rangkaian listrik sama dengan total arus yang keluar dari simpul tersebut. Hukum Tegangan Kirchoff menyatakan bahwa total penjumlahan tegangan dalam suatu lintasan tertutup (loop) dalam suatu rangkaian listrik adalah nol.
Voltage & Current Divider adalah teknik untuk membagi tegangan atau arus dalam rangkaian resistor yang terhubung seri atau paralel dalam rangkaian listrik. Voltage Divider digunakan untuk membagi tegangan listrik antara dua resistor dalam rangkaian seri, sedangkan Current Divider digunakan untuk membagi arus antara dua resistor dalam rangkaian paralel.
Metode analisis Mesh, Nodal, dan Teorema Thevenin adalah teknik matematis yang digunakan untuk menyederhanakan dan menganalisis rangkaian listrik yang kompleks.
Metode analisis Mesh digunakan untuk menganalisis rangkaian listrik dengan cara mendefinisikan arus yang mengalir dalam setiap loop tertutup dalam rangkaian dan menerapkan Hukum Tegangan Kirchhoff II. Metode analisis Nodal digunakan untuk menganalisis rangkaian listrik dengan cara mendefinisikan tegangan pada setiap simpul dalam rangkaian dan menerapkan Hukum Arus Kirchoff.
Teorema Thevenin menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik linier yang terdiri dari sumber tegangan (V) dan hambatan (R) dapat digantikan oleh suatu sumber tegangan tunggal (Vth) dan hambatan tunggal (Rth) jika dilihat dari dua titik terminal tertentu. Ini memudahkan analisis rangkaian yang kompleks dengan menggantikan sebagian rangkaian dengan model yang lebih sederhana.
2. Tujuan [kembali]
1. Dapat
memahami prinsip Hukum Ohm.
2. Dapat
memahami prinsip Hukum Kirchoff.
3. Dapat
memahami cara kerja voltage dan current divider.
4. Dapat
membuktikan perhitungan arus dengan menggunakan Teorema Mesh.
5. Dapat
membuktikan perhitungan tegangan dengan menggunakan Analisis Nodal.
6. Dapat
menentukan tegangan ekivalen Thevenin dan resistansi Thevenin dari
rangkaian DC dengan satu sumber.
3. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat/Intrument
1. Module
2. DC Power Supply
3. Multimeter
4. Voltmeter (Model 2011)
5. Amperemeter (Model 2011)
6. Jumper 7. Base station
4. Dasar Teori [kembali]
1. Hukum Ohm
“Kuat arus yang mengalir
dalam suatu penghantar atau hambatan besarnya sebanding dengan beda potensial
atau tegangan antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan itu bisa
dituliskan sebagai berikut yaitu I ∞ V.” Hukum Ohm dirumuskan oleh fisikawan
Jerman Georg Simon Ohm pada tahun 1827 dan dinyatakan dalam persamaan matematis
sederhana:
V = I⋅R
V = tegangan dalam volt (V),
I = arus dalam ampere (A), dan
R = resistansi dalam ohm (Ω).
Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan pada suatu
komponen dalam suatu rangkaian sebanding dengan arus yang mengalir melaluinya, dengan
resistansi sebagai faktor proporsionalitasnya. Artinya, jika resistansi tetap,
maka arus dan tegangan akan memiliki hubungan linier. Jika resistansi
meningkat, arus akan menurun untuk mempertahankan proporsionalitas dengan
tegangan.
2. Hukum Kirchoff
Hukum I Kirchoff :
"Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan
titik itu."
Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Current Law (KCL).
Gambar 3.1 Hukum Kirchoff
Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik
percabangan a secara matematis dinyatakan
Σ Imasuk = Σ Ikeluar
yang besarnya adalah
I1 = I2 + I3.
Hukum II Kirchoff :
"Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian
tertutup adalah sama dengan nol."
Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau
Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Gambar 3.2 KVL
Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah Vab +
Vbc + Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan
beda potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi listrik yang hilang
dalam rangkaian atau semua energi listrik diserap dan digunakan.
3. Voltage
& Current Divider
a. Rangkaian pembagi tegangan
Rangkaian pembagi tegangan adalah suatu rangkaian listrik yang dirancang
untuk membagi tegangan input menjadi tegangan yang lebih kecil pada beberapa
resistor yang terhubung secara seri atau paralel. Prinsip kerja dari rangkaian
pembagi tegangan dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum Ohm dan aturan
pembagian tegangan Kirchhoff.
Prinsip Kerja Rangkaian Pembagi Tegangan:
- Resistansi Total
(Rtotal): Rangkaian pembagi tegangan terdiri dari dua atau lebih resistor yang
terhubung. Resistansi total dari rangkaian dapat dihitung dengan menggabungkan
resistansi-resistansi tersebut sesuai dengan koneksi (seri atau paralel).
- Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus
dalam rangkaian sebanding dengan tegangan dan invers sebanding dengan
resistansi. Dalam rangkaian pembagi
tegangan, hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus pada rangkaian.
I = Vin/Rtotal
- Aturan Pembagian Tegangan
Kirchhoff: Aturan ini menyatakan bahwa dalam suatu simpul (node) dalam suatu
rangkaian listrik, jumlah aliran arus menuju simpul tersebut sama dengan jumlah
arus yang meninggalkan simpul tersebut. Dalam rangkaian pembagi tegangan,
aturan ini diterapkan untuk simpul pada kedua ujung resistor pembagi.
Vin = V1 + V2 + ... + Vn Dimana V1, V2, ..., Vn adalah tegangan pada masing-masing resistor.
- Tegangan Keluaran (Vout):
Tegangan keluaran pada titik tertentu diambil dari resistor tertentu dalam
rangkaian. Tegangan pada setiap resistor dihitung dengan menggunakan aturan
pembagian tegangan Kirchhoff.
Vout = Vin x
(Rtarget/Rtotal) Dimana Rtarget adalah resistansi resistor yang terhubung pada titik
keluaran.
b.
Rangkaian pembagi arus
Rangkaian pembagi arus menggunakan sifat
rangkaian paralel, yaitu jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang
keluar dari titik percabangan. Rangkaian pembagi arus membagi arus total yang
masuk ke dalam cabang-cabang rangkaian sesuai dengan perbandingan hambatan pada
masing-masing cabang. Rumus untuk menghitung arus pada cabang ke-n adalah :
In = I × R~n/Rtotal
Dimana In adalah arus pada cabang ke-n, I adalah arus total yang masuk,
Rtotal adalah hambatan pengganti rangkaian paralel, dan R~n adalah hambatan
pada cabang selain cabang ke-n.
4.
Teorema
Mesh
Metode arus Mesh merupakan prosedur langsung untuk
menentukan arus pada setiap resistor dengan menggunakan persamaan simultan.
Langkah pertamanya adalah membuat loop tertutup (disebut juga mesh) pada rangkaian. Loop tersebut
tidak harus memiliki sumber tegangan, tetapi setiap sumber tegangan yang ada
harus dimasukkan ke dalam loop. Loop haruslah meliputi seluruh resistor dan
sumber tegangan. Dengan arus Mesh, dapat ditulis persamaan Kirchoff’s Voltage Law untuk setiap loop.
5. Nodal
Analisis node adalah
metode untuk menganalisis rangkaian listrik dengan menggunakan hukum arus
Kirchhoff (KCL), yaitu jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik
percabangan sama dengan nol. Analisis node membutuhkan penentuan simpul
referensi (ground), yang merupakan titik acuan untuk mengukur tegangan node di
rangkaian. Tegangan node adalah perbedaan potensial antara suatu simpul dengan
simpul referensi.
Analisis node menghasilkan persamaan tegangan node independen sebanyak
n-1, di mana n adalah jumlah simpul termasuk simpul referensi.
Persamaan-persamaan ini dapat diselesaikan dengan metode eliminasi, substitusi,
atau matriks untuk mendapatkan nilai tegangan node di setiap simpul.
6. Teorema Thevenin
Teorema Thevenin merupakan salah satu metode
penyelesaian rangkaian listrik kompleks menjadi rangkaian sederhana yang
terdiri atas tegangan thevenin dan hambatan thevenin yang terhubung secara
seri. Beberapa aturan dalam menetapkan Vth dan Rth,
yaitu :
- Vth adalah
tegangan yang terlihat melintasi terminal beban. Dimana pada rangkaian asli,
beban resistansinya dilepas (open circuit).
Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan multimeter pada titik open circuit tersebut.
- Rth adalah resistansi yang
terlihat dari terminal pada saat beban dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung singkat (short circuit).
Komentar
Posting Komentar